7.07.2008

roti penebus dosa

Abu Burdah bin Musa al-Asy'ari meriwayatkan, ketika menjelang wafatnya, Abu Musa pernah berkata kepada putranya, "Wahai anakku, iingatlah kamu akan cerita tentang seseorang yang mempunyai sepotong roti."

Dulu ada seorang lelaki yang sangat tekun beribadah, hingga kurang lebih tujuh puluh tahun, ia tak pernah meninggalkan tempat ibadahnya, kecuali pada hari-hari tertentu. Namun, suatu hari, dia digoda oleh seorang wanita sehingga terjerumus dalam gelimang dosa selama tujuh hari.


Setelah sadar, ia bertaubat dan meninggalkan tempat ibadahnya untuk mengembara sambil terus shalat dan bersujud. Ia sampai ke sebuah pondok yang di dalamnya sudah ada dua belas orang fakir miskin. Lelaki itu bermaksud menumpang di sana.

Suatu waktu, datang seseorang membagi-bagikan roti kepada setiap fakir miskin di pondok tersebut, termasuk lelaki yang sedang bertaubat itu, karena disangka orang miskin.

Rupanya salah seorang di antara orang miskin itu ada yang tidak mendapat bagian dan berkata, "Mengapa kamu tidak membagikan roti itu kepadaku." Orang yang membagikan roti itu menjawab, "Kamu lihat sendiri, roti yang aku bagikan semuanya telah habis, satu orang satu roti."

Mendengar ungkapan orang yang membagikan roti tersebut, lelaki yang sedang bertaubat itu lalu mengambil roti yang telah diberikan kepadanya dan memberikannya kepada fakir miskin yang tidak mendapat bagian tadi. Sedangkan keesokan harinya, orang yang bertaubat itu meninggal dunia.

Dihadapan Allah, maka ditimbanglah amal ibadah orang yang bertaubat itu selama lebih dari 70 tahun dengan dosa yang dilakukannya selama 7 malam. Ternyata, amal ibadah yang dilakukannya selama 70 tahun dikalahkan oleh kemaksiatan yang hanya 7 malam. Akan tetapi, ketika dosa yang dilakukannya selama 7 malam itu ditimbang dengan sepotong roti yang pernah diberikannya kepada fakir miskin yang sangat memerlukannya, ternyata amal sepotong roti tersebut dapat mengalahkan perbuatan dosanya selama 7 malam.

Kepada anaknya, Abu Musa berkata, "Wahai anakku, ingatlah olehmu, orang yang memiliki sepotong roti itu1!".

semoga bermanfaat

2 komentar:

  1. rabbanaa maa khalaqta haadzaa baathilan subhaanaka faqinaa 'adzaaba alnnaari

    "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.

    (ali imran 191)

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Posting yang berkaitan