2.28.2013

Renungan, Hadits tentang Alam Kubur (2)


'Selanjutnya,' sabda Nabi, 'Ketika orang-orang kafir dan fasik berada di ujung dunia dan gerbang akhirat, datanglah malaikat berwajah hitam kepadanya. Ia duduk di sebelah sambil terus melotot. Kemudian datanglah malaikat maut yang membawa tenunan kasar dan langsung menduduki kepalanya. Malaikat itu berkata, 'Wahai jiwa yang kotor, keluarlah menuju amarah  dan murka Allah.' Bergetarlah badannya. Ruhnya dicabut dari badan, sebagaimana dicabutnya bulu wol yang basah (lekat) dari alat panggang.

Seluruh malaikat di langit, bumi, dan juga yang berada diantara keduanya, melaknat. Dicabutlah nyawanya dan segera ditaruh ke dalam tenunan kasar. Dari tempat itu berhembuslah bau bangkai yang paling busuk di dunia. Ruhnya dibawa naik. Setiap malaikat yang dilalui pasti bertanya, 'Ruh siapa yang buruk ini?'. Dijawab, 'Ruh Fulan bin Fulan,' dengan menyebut nama paling buruk yang pernah dipakai di dunia. Hingga sampai di ujung langit dunia. Malaikat pembawa ruh itu minta dibukakan pintu, dan dikabulkan.'

Kemudian Rasulullah membaca ayat yang artinya,
"Tidak akan dibukakan pintu langit bagi mereka, dan tidak akan masuk surga, sampai seekor unta mampu masuk ke lubang jarum." (Al-A'raf : 40).

Lalu Allah berfirman, 'Tulislah catatannya dalam Sijjin, di dasar bumi yang paling bawah.' Maka ruhnya dilemparkan begitu saja.

Kemudian beliau membaca ayat,
"Barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh." (Al-Hajj : 31).

Setelah itu ruh tersebut dikembalikan ke jasadnya. Datanglah dua malaikat yang duduk di sampingnya. Mereka bertanya. 'Siapa Rabbmu?'. 'Ah... ah... aku tidak tahu,' jawabnya. 'Apa agamamu?' 'Ah... ah... aku tidak tahu,' Malaikat berkata, 'Engkau tidak pernah tahu dan tidak pernah membaca Al Qur'an..' Terdengarlah suara dari langit, bahwa ia seorang pendusta.

Lalu disediakanlah baginya kasur dari neraka dan dibukakan pintu neraka. Ia merasakan panasnya api neraka dan angin panas yang berhembus darinya. Kuburnya pun menyempit, sehingga meremukkan tulang-tulangnya. Lalu datanglah seorang yang buruk rupa dan pakaiannya. Aromanya busuk menyengat. Ia berkata, 'Berbahagialah dengan kejelekanmu. Inilah hari yang dijanjikan. Engkau enggan taat kepada Allah, tetapi sangat bersemangat dalam bermaksiat. Maka Allah mengganjarmu dengan kejelekan.' Mayit itu berkata, 'Siapa kamu? Wajahmu amat buruk,' Tamu itu berkata, 'Akulah amalmu yang buruk.'

[Ya, akulah amalmu yang buruk, akulah syirik yang pernah kau lakukan... akulah ucapan janji yang kau ucapkan menggunakan nama selain Allah.. akulah wujud peribadatanmu di kubur... akulah khamr yang kau minum.
Akulah zina yang kau lakukan dan riba yang kau makan. Akulah musik yang kau dengarkan dan kesombonganmu terhadap para pemberi nasehat. Akulah penentangmu terhadap Rabbul 'Aalamin.. Saat itu si hamba menyesal. Namun, apalah arti penyesalan saat itu?"
Penyesalannya semakin mendalam. Tetapi- sekali lagi - apa gunanya?
Di mana tangismu saat ini, ketika kau asyik melanggar larangan Allah... terpuruk dalam jurang kekejian dan syahwat? Berapa kali kau dinasehati agar menjaga kemaluan, menjaga pandangan dan pendengaran. Menangislah sekarang atau tidak sama sekali, karena semua itu tak akan menolongmu terhindar dari azab.]

Masuklah kamu ke dalamnya (rasakan panas apinya); maka baik kamu bersabar atau tidak, sama saja bagimu; kamu diberi balasan terhadap apa yang telah kamu kerjakan (At-Tur : 16).

Setelah itu, hamba tadi yakin bahwa apa yang akan ia tempuh setelah alam kubur lebih dahsyat dan kekal. Ia berkata, 'Wahai Rabbmu, jangan berlakukan kiamat.' Setelah itu ia menjadi buta, tuli dan bisu.

Tangannya memegang sepotong besi, yang bila dipukulkan ke sebuah gunung, gunung itu akan hancur. Ia dipukul dengan besi itu, hingga hancur menjadi tanah. Kemudian Allah mengembalikan ia ke bentuk sebelumnya, dan kembali dipukul. Ia menjerit keras. Saking kerasnya, semua makhluk mendengarnya, kecuali manusia dan jin'."

Semoga Allah menganugerahkan kemuliaan pada kita. Membekali kita sehingga selamat dari segala siksa. Semoga Ia -dengan fadhilah-Nya- berkenan menjadikan kita sebagai orang yang melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya. aamiin 

yuk berinteraksi melalui twitter, follow @fajarwan
disadur dari buku Malam Pertama di Alam Kubur, Dr. A'idh Al-Qarni, M.A dkk
sumber gambar ilustrasi aburamiza.wordpress.com

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Posting yang berkaitan