8.01.2011

Renungan, Hadits tentang Alam Kubur (1)

Imam Ahmad meriwayatkan dalam sanadnya, dari Al-Barra' bin Azib yang berkata, "Kami keluar bersama Rasulullah untuk melayat jenazah. Lalu Rasulullah duduk di atas kubur dan kami duduk mengelilinginya. Kami merasa di atas kepala kami ada burung. Beliau menggali lubang untuknya dan berkata, 'Berlindunglah kepada Allah dari azab kubur.' Kami berkata, 'Kami berlindung kepada Allah dari azab kubur.' Beliau kembali berkata, 'Berlindunglah kepada Allah dari azab kubur.' Kami berkata, 'Kami berlindung kepada Allah dari azab kubur.' Beliau kembali berkata, 'Berlindunglah kepada Allah dari azab kubur.' Kami berkata, 'Kami berlindung kepada Allah dari azab kubur.'"

Lalu beliau bersabda, 'Bila seorang hamba Mukmin berada diujung dunia menuju gerbang akhirat, malaikat dari langit turun kepadanya. Wajahnya putih bersih, secerah mentari. Mereka membawa kafan dan balsam (agar mayat tidak busuk) yang berasal dari surga.

Mereka duduk sangat dekat dengan hamba itu, dan mengucapkan salam. Lalu duduk di atas kepalanya dan berkata, 'Wahai jiwa yang suci, keluarlah menuju ampunan dan keridhaan dari Allah.' Maka ruhnya pun keluar sebagaimana aliran air yang deras. Lalu malaikat itu mengambil ruhnya.

Tetapi ia tak hanya sekejap memegang ruh tersebut. Selanjutnya ditaruh di kain kafan. Dari padanya keluar wewangian paling harum. Setelah diletakkan di bumi, mereka mengangkat ruh tersebut ke atas. Setiap malaikat yang dilaluinya pasti bertanya, 'Ruh siapa ini?'

Mereka menjawab, 'Fulan bin Fulan,' dengan menyebut nama paling bagus yang pernah dipakai di dunia. Begitulah, sampai mereka tiba di batas akhir langit bumi. Mereka meminta langit berikutnya dibuka, dan dikabulkan.

Demikianlah sampai pada langit berikutnya hingga sampai pada langit ke tujuh. Allah SWT berfirman, 'Tulislah catatan hamba-Ku ini dalam 'illiyin, dan kembalikan ia ke bumi. Sesungguhnya aku menciptakannya dari bumi (tanah) dan akan Kukembalikan lagi ke bumi (tanah). Dari tanah pula akan Aku keluarkan mereka sekali lagi.'

Ruh itu pun dikembalikan lagi ke dunia. Lalu datanglah dua malaikat yang duduk di hadapannya, bertanya, 'Siapa Rabbmu?' Ia menjawab, 'Rabbku adalah Allah.' 'Apa agamamu?' 'Agamaku Islam,' jawabnya.

Dua malaikat itu melanjutkan pertanyaannya, 'Siapakah lelaki ini, yang pernah diutus kepadamu?' Ia menjawab, 'Ia adalah Rasulullah SAW.' 'Darimana kamu tahu?' tanya malaikat. 'Aku membaca kitab Allah lalu beriman dan membenarkannya,' jawab hamba tadi. Lalu terdengar seruan dari langit bahwa, 'Benarlah hambaku ini. Berikanlah kasur dan pakaian dari surga, serta bukakan pintu surga.'

Setelah itu dilapangkanlah kuburnya sejauh mata memandang. Datang kepadanya seseorang yang berwajah tampan dengan baju yang bagus dan aroma yang harum. Orang itu berkata, 'Berbahagialah dengan kemudahan yang diberikan padamu. Inilah hari yang dijanjikan padamu.' Ia berkata kepada orang itu, 'Siapa kamu? Wajahmu tampak bagus.' Dijawab 'Aku adalah amal shalihmu. Engkau selalu bersegera mentaati Allah dan enggan bermaksiat kepada-Nya. Maka Allah mengganjarmu dengan kebaikan.'

[Wahai saudara dan saudariku, dikatakan kepadanya, "Akulah amal shalihmu... akulah shalatmu, akulah kebaikan dan shadaqah yang pernah kau infakkan. Akulah tangis dan rasa takutmu. Akulah umrah dan hajimu. Akulah bacaan Al Qur'anmu, akulah kecintaanmu terhadap Ar-Rahman.
Akulah tahajjudmu di sepertiga malam terakhir dan puasamu di siang hari. Akulah rasa takutmu kepada Allah. Akulah sikap baikmu terhadap kedua orang tuamu. Akulah "thalabul ilmi"mu. Akulah dakwahmu kepada Allah, akulah jihadmu fi sabilillah....
Ketika seorang mukmin menyaksikan datangnya amal yang berwujud seseorang berwajah tampan, ia bergembira. Ketika ia mengamati sekeliling, niscaya ia sadar kuburnya menjadi lapang. Disediakan kasur dari surga di dalamnya.
Ketika ia melihat bajunya, ia sadar baju itu dari surga. Ia juga yakin bahwa nikmat yang ia rasakan di alam kubur itu sama sekali berbeda dengan nikmat surga. Maka ia berdo'a kepada Rabbnya, "Wahai Rabb, segerakanlah kiamat, sehingga aku bisa kembali kepada keluarga dan hartaku.]


yuk berinteraksi melalui twitter, follow @fajarwan
disadur dari buku Malam Pertama di Alam Kubur, Dr. A'idh Al-Qarni, M.A dkk
sumber gambar ilustrasi gallerydunia.com

2 komentar:

  1. hanya amal shaleh kita yang menemani kita di kubur. marilah kita merenung sama2, semoga kubur kita kelak di lapangkan oleh robbil alamin. amin

    BalasHapus
  2. makasih ya,,,moga bermanfaat utk semua pembaca

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Posting yang berkaitan